Saturday, September 22, 2007

Musik sebagai Sarana Pendidikan Anak

Tidak perlu dipungkiri, musik mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan kita. Dan pengaruh positif musik dalam kehidupan kita merupakan suatu topik menarik untuk dibicarakan. Menarik karena pengaruh positif tersebut relatif tidak terlihat [intangible] walaupun konkrit [dapat kita rasakan]. Pengaruh positif musik tersebut bahkan sudah terjadi pada saat awal perkembangan kita sebagai individu.

Musik terbukti sangat membantu perkembangan otak, perkembangan indera, perkembangan kemampuan bahasa, dan kemampuan sosial anak usia dini [hingga 6 tahun]. Dalam beberapa penelitian neuromusikal, musik terbukti membantu perkembangan otak manusia khususnya pada planum temporale bagian kiri, di mana bagian otak ini berperan besar dalam perkembangan bahasa. Dengan hasil penelitian ini, musik dianggap mampu membantu perkembangan bahasa anak.

Sebuah fakta menarik tentang perkembangan bayi terjadi pada awal abad 20:
Di panti-panti asuhan di Eropa dan Amerika terjadi bencana besar di mana angka kematian bayi berusia di bawah satu tahun mendekati 100%(1), walaupun bayi-bayi itu mendapatkan nutrisi yang cukup. Bencana tersebut mulai dapat teratasi di sebuah panti asuhan di Jerman, setelah pihak panti asuhan menyewa seorang wanita sebagai pengasuh untuk memberikan stimulasi afeksi pada bayi-bayi di sana. Angka kematian yang mendekati 100% tersebut secara drastis menurun setelah bayi-bayi itu diberikan cinta dan sayang oleh si pengasuh.

Bagaimanakah memberikan rasa cinta dan sayang kepada bayi? Tiga cara utama untuk mengkomunikasikan cinta dan sayang kepada bayi adalah melalui berbicara, bernyanyi, dan memberikan sentuhan. Kegiatan musikal dapat dengan baik menyampaikan cinta dan sayang itu kepada bayi. Salah satu metode yang efektif dan sering digunakan adalah motherese. Motherese adalah cara khusus berbicara ibu kepada bayinya. Cara ini sarat dengan elemen musikal melalui variasi tinggi nada suara, irama, dinamika, dan warna suara ibu [atau pengasuh]. Ingat-ingatlah kembali ketika Anda melakukannya pada anak Anda [atau keponakan Anda]. Dengan cara ini anak bukan hanya merasakan cinta dan sayang, namun ia juga mulai belajar bahasa lisan.

Rangsangan ritmik pada bayi berupa timangan juga terbukti membantu anak untuk lebih cepat mendapatkan bobot yang optimal. Dalam timangan, anak diajak untuk melibatkan seluruh tubuhnya melakukan gerakan ritmik, gerakan teratur berdasarkan ketukan tertentu. Anak yang mendapat timangan juga akan lebih cepat dalam perkembangan indera penglihatan dan pendengaran, serta terbukti lebih cepat mendapatkan siklus tidurnya.

Kegiatan bermusik juga membantu perkembangan kemampuan motorik anak. Secara alamiah, elemen ritmik pada musik dapat membuat anak menggerakkan tangan, kepala, dan kakinya. Dengan cara yang tepat, rangsangan ritmik pada anak akan membuatnya belajar mengkoordinasi organ tubuhnya untuk berespon atau melakukan sesuatu dengan baik dan benar [memegang sesuatu, melompat, berjinjit, dll.]

Melalui musik, anak juga belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain. Sebagai contoh adalah permainan hom pim pa, dan sut. Dalam permainan ini kemampuan anak untuk mengeksekusi gerakan sesuai ritme sangat diperlukan: jika terlambat akan dianggap curang, jika terlalu cepat akan sangat dirugikan. Hampir seluruh permainan anak-anak yang dilakukan bersama-sama menggunakan musik dalam bentuk gerak dan lagu. Gerak dan lagu ini membantu anak untuk melibatkan aspek motorik, intelektual, dan emosi anak dalam sebuah kegiatan bersama.

Jika kita perhatikan dengan seksama beberapa paragraf di atas, kita dapat melihat bahwa musik dapat membantu anak-anak untuk mengaktualkan potensi motorik, intelektual, dan emosinya. Dan jika kita rujuk pada akar kata pendidikan [Inggris: education, dari bahasa latin: educare yang berarti mengeluarkan, mengaktualkan, dan mengembangkan potensi seseorang] maka musik adalah juga sarana pendidikan bagi anak. Musik dapat membantu anak untuk berkembang, untuk mengaktualkan potensi-potensinya.

Selamat bersenang-senang sambil bermusik dengan anak-anak Anda, masih belum terlambat bagi kita untuk 'mendidik' mereka dengan berkegiatan musik bersama.

-p. b. adi-


(1) Bencana tersebut diberi nama marasmus. Marasmus merujuk pada kondisi di mana bayi yang berusia di bawah satu tahun akan meninggal jika tidak cukup menerima cinta dan sayang.